Apa itu parasit?
Parasit adalah suatu hubungan simbiotik
antar organisme dimana salah satunya (parasit) mengambil keuntungan dari
organisme lain (inang), sedangkan inang mengalami kerugian. Ilmu yang
mempelajari mengenai organisme yang hidupnya merugikan organisme lain disebut
parasitologi. Parasitologi mempelajari morfologi, klasifikasi dan biologi dari
inang maupun parasitnya. Dalam penjelasan kali ini yang akan dibahas adalah
parasit pada ikan yang artinya ikan sebagai inang. Parasit ikan ini terdiri
dari Berbagai Filum Yaitu Filum Arthropoda (Serangga), Helminth (Cacing),
Protozoa (hewan bersel satu), Fungi (Jamur), dan Alga (Gangga).
Parasitisme merupakan salah satu
bentuk hubungan antara inang dan parasit. Organisme yang hidup sebagai parasit
memerlukan inang sebagai tempat hidupnya, tanpa inang organisme parasit bisa
mati. Artinya inang merupakan habitat dan tempat pemberi makanan bagi organisme
penumpang/parasit. Secara umum bentuk parasit lebih kecil dari inang dan
memiliki siklus hidup tertentu. Parasitisme berbeda dengan parasitoidisme,
dimana inang dapat terbunuh. Dalam dunia kedokteran hanya organisme eukariotik
yang termasuk parasit, sementara bakteri dan virus tidak.
Dalam perikanan,
parasit merupakan organisme yang menumpang pada ikan untuk mencari keuntungan
dalam mempertahankan hidupnya. Semua organisme dalam air memiliki potensi
sebagai inang bagi parasit. Dalam jumlah
kecil, parasit tidak akan membahayakan ikan namun jika kondisi lingkungan
memungkinkan maka parasit akan bereproduksi dengan cepat. Dalam melindungi
diri, ikan memiliki lapisan mucus atau cuticule yang menyediakan perlindungan
terhadap parasit. Pada ikan sehat lapisan mucus selalu diperbaharui, sehingga
parasit tidak dapat menempel dalam waktu lama. Mucus juga memiliki lysozyme,
immunoglobins spesifik dan asam lemak. Hal itu diperkirakan memiliki sifat anti
patogen. Bilamana ikan hidup dilingkungan stress seperti kadar pH tidak cocok,
toksin, kandungan amonia yang terlalu tinggi dapat menyebabkan lapisan mucus
tidak dapat diperbaharui maka diperkirakan parasit dari golongan ektoparasit
akan berproliferasi (fase sel mengulangi siklus sel tanpa hambatan) pada ikan.
Dalam
penularan parasit pada inang, pada umumnya dinyatakan dengan prevalensi
kejadian dan intesitas parasit. prevalensi adalah presentase ikan yang
terinfeksi dibandingkan dengan seluruh sampel ikan yang diperiksa. kemudian
intesitas merupakan jumlah rata-rata parasit per ikan yang terinfeksi.
prevalensi dan intensitas tiap jenis parasit tidak selalu sama karena banyaknya
faktor yang berpengaruh, salah satu faktor yang berpengaruh adalah ukuran inang
(Dogiel et al., 1970 dalam Awilia, 2001).
Bila
ditinjau dari sudut ketergantungan parasit terhadap inang dapat dibedakan dalam
beberapa kelompok :
a. Tempat di tubuh ikan, maka dikenal
dengan bentuk parasit yang disebut ektoparasit
dan endoparasit. Ektoparasit adalah
parasit yang menyerang bagian luar tubuh ikan atau dibagian yang masih bersentuhan dengan air
dan udara seperti sisik, insang, sirip, kulit, operculum (penutup insang) dan
rongga mulut. Endoparasit adalah parasit yang hidupnya di dalam tubuh inang
sperti alat pencernaan (usus), peredaran darah (sel darah), otak, otot daging,
mata, dan organ tubuh seperti ginjal, hati, gelembung renang. Endoparasit ini
terbagi dua yaitu interseluler, didalam rongga tubuh ikan dan intraseluler di
dalam sel inang, contoh bakteri.
b. Waktu terdapatnya pada tubuh inang,
dibagi atas parasit temporer, parasit stationer, periodik dan permanen. Parasit temporer adalah kelompok
parasit yang berada pada tubuh inang ketika waktu mengambil makanan saja, bila
sudah kenyang parasit akan meninggalkan inang dan hidup bebas, contohnya
nyamuk, lintah, dan pacet. parasit
stasioner adalah parasit yang sebagian atau seluruh hidupnya menetap pada
hospes, apabila menetap selama satu stadium siklus hidupnya disebut Parasit
Stasioner Berkala (Stasioner Periodik) dan apabila selama hidupnya menetap
dan berparasit pada hospes disebut Parasit Stasioner Permanen. Parasit periodik adalah parasit yang
hanya hidup pada inang sebagai bagian
dari siklus hidupnya saja dan ada stadium yang hisup bebas. Parasit permanen adalah parasit yang
selama hidupnya berada pada tubuh inang dari telur hingga dewasa, contohnya
kutu rambut.
c. Kelangsungan hidup pada inang, dibagi
atas dua kelompok yaitu parasit oblogatif
dan fakultatif. Parasit obligatif adalah parasit yang seluruh hidupnya bergantung
dengan inang dari mulai larva hingga dewasa, bilamana ketika masih dalam bentuk
telur atau larva tidak mendapatkan inang maka stadium larvanya akan mati. Parasit fakultatif adalah sekolompok
parasit yang sebagian siklus hidupnya tanpa membutuhkan inang, seperti beberapa
jenis cacing yang larvanya berada di alam sedangkan ketika dewasanya berada
dalam usus.
d. Jenis inang, inang (hewan yang
dirugikan) bagi parasit dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok sesuai
kebutuhan hidup si parasit itu sendiri dan dibedakan berdasarkan stadium
parasit. Inang tersebut ada yang berupa inang
perantara (intermediate host), inang
akhir (endhost), inang reservoir
(reservoir host), inang transport
(transpost host) dan vektor.
1. Inang perantara (intermediate host)
adalah inang yang memberikan makan untuk hidup bagi parasit stadium aseksual/
stadium larva atau yang belum dewasa.
2. Inang akhir (endhost)/ inang defenitif
adalah inang yang memberikan makan untuk hidup bagi parasit stasium seksual
atau dewasa.
3. Inang transport (tanspost host)
adalah inang hewan yang membawa parasit di dalam tubuh atau di luar tubuh inang dan tidak mengalami perubahan bentuk
maupun stadium dalam kehidupannya.
4. Inang reservoir (reservoir host)
adalah sekelompok hewan yang menjadi penyimpanan atau habitat cadangan bagi
parasit.
5. Vektor adalah sekelompok hewan yang
menyebarkan parasit dan di dalam tubuhnya parasit dapa berkembanbiak atau mengalami perubahan bentuk (stadium). Sifat
vektor menyerupai inang transpor karena berfungsi sebagai penyebar parasit. secara
umum vektor dapat dibedakan menjadi vektor mekanik (pasif) dan vektor biologik
(aktif). vektor mekanik bila agen penyakit tidak mengalami perkembangbiakan
pada tubuh vektor sedangkan vektor biologik bila agen penyakit mengalami
perkembangbiakan atau pendewasaan dalam tubuh vektor. bila agen penyakit hanya
terjadi pendewasaan di dalam tubuh vektor maka itu disebut dengan Cyclodevelopmental dan apabila dalam
tubuh vektor hanya terjadi perkembangbiakan dari agen penyakit disebut Progative dan apabila selain terjadi kedua-duanya
di dalam tubuh vektor maka disebut Cycloprogative.
Berdasarkan
akibat yang ditimbulkan, parasit dibedakan menjadi parasit ASIS dan parasit
OSIS. parasit ASIS adalah parasit yang belum mampu menimbulkan lesi (jejas)
atau tanda klinis pada hospesnya (inang). Parasit OSIS adalah jika parasit
telah mampu menimbulkan lesi (jejas) atau gejala klinis pada hospesnya. parasit
terhadap inang ada yang host spesifik ada nonspesifik. Inang disebut host
spesifik artinya parasit tersebut hanya dapat hidup pada inang tertentu (satu
jenis ikan) saja, bila tidak mendapatkan inang tersebut maka parasit tidak akan
bisa hidup, contohnya Myxosoma cerebralis. Parasit nonspesifik
mempunyai inang banyak artinya parasit tersebut dapat menyerang berbagai
spesies ikan, contohnya Argulus folaceus.
parasit
dalam pertumbuhannya ada yang membutuhkan inang perantara dan ada yang tumbuh
langsung tanpa inang perantara. dari sifat tersebut maka dikenal dengan parasit
monoxen, heteroxen dan polixen.
1. Parasit Monoxen adalah parasit yang menyelesaikan siklus hidupnya membutuhkan satu hospes
definitif saja.
2. Parasit Heteroxen atau bisa disebut Diheteroxen adalah
parasit yang memerlukan inang yang
berbeda dalam setiap siklusnya contoh cacing hati Fasciola gigantica
memerlukan siput air tawar Lymnaea sp pada stadium (mirasidium,
sporokista, redia, dan serkaria) sedangkan dewasanya memerlukan mamalia sebagai
hospes defenitifnya.
3. Parasit Polixen
adalah parasit yang dalam menyelesaikan siklus hidupnya memerlukan lebih dari
satu hospes, tetapi kesemuanya masih dari satu spesies.
Adaptasi
parasit dapat bersifat morfologi dan biologi. Hasil dari penyesuaian ini
menyebabkan terbentuknya spesies parasit yang tempatnya pada tubuh hospes
tertentu dan sifat keparasitannya khas.
1.
Adaptasi Morfologi adalah
adaptasi yang disertai dengan adanya perubahan tubuh sehingga memungkinkan
untuk hidupnya parasit dalam hospes. adaptasi morfologi dapat dibedakan menjadi
Modifikasi Degenerasi dan Modifikasi Neoformasi. Modifikasi Degenerasi , pada adaptasi ini terjadi
reduksi bahkan benar-benar terjadi degenerasi alat atau bagian tubuh dan
jaringan-jaringan yang mempunyai hubungan fisiologis. Contoh : mirasidium dari cacing hati Fasciola gigantica akan melepas
silianya agar bisa menyesuaikan diri dan berkembang didalam tubuh siput air
tawar Lymnaea sp. Modifikasi Neoformasi,
pada adaptasi ini susunan bagian tubuh mengalami modifikasi untuk menjadi alat
khusus. Contoh kutu yang hidup pada unggas dan mamalia ujung kakinya ada yang
dilengkapi dengan cakar ada yang tidak (disesuaikan untuk melekat pada bulu
atau rambut). Protozoa yang hidup didalam darah dan diluar sel darah juga
mengalami modifikasi neoformasi, dimana yang hidup diluar sel darah merah
seperti Trypanosoma sp memiliki
membrane undulans untuk bisa bergerak, sedangkan yang ada didalam sel darah
merah seperti Babesia sp, Anaplasma sp tidak
memiliki membrane undulans karena tidak perlu untuk bergerak.
2.
Adaptasi Biologi adalah
adaptasi yang lebih memungkinkan untuk tahannya hidup parasit pada tempat
predileksinya. dalam adaptasi biologi parasit mempunya bermacam-macam
kecenderungan hayati untuk bereaksi atau menanggapi secara ksusus terhadap
rangsangan dari luar.
Beberapa bahasan lainnya tentang parasit :
1. Filum Anthropoda.
2. Filum Helminthes.
3. Filum Protozoa.
4. Tatacara pencegahan dan pengobatan
parasit.
Sumber: Bahan Matakuliah Parasit perikanan 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar